KERAGAMAN JENIS BENTHOS DI PERAIRAN WISATA BAHARI DESA TANJUNG TIRAM KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar organisme lautan terbagi
atas tiga golongan yaitu bentos, nekton,dan plakton.
Bentos adalah organisme yang mendiami dasar perairan. Nekton merupakan
organisme yang lebih besar dengan kemampuan renang yang melakukan kegiatan di
daerah pelagik. Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut
(tidak memiliki kemampuan renang) apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian
atas) samudera, laut, dan badan air tawar.
Kehidupan bentos dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Adapun faktor
yang memepengaruhi yaitu tipe sedimen, salinitas dan kedalaman di bawah
permukaan sehingga menyebabkan bermacam-macam bentos yang ada.
Bentos dibedakan menjadi infauna dan epifauna. Infauna adalah organisme
yang hidup dalam sedimen dan pada umumnya hidup dibagian dasar dari sedimen
halus. Sedangkan Epifauna adalah kelompok benthos yang hidup di permukaan
sedimen, dan juga melekat pada batu-batu atau bergerak bebas. Dengan demikian
untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta melatih untuk mengidentifikasi
jenis bentos, maka dilaksanakanlah pengamatan
di Desa Tanjung Tiram.
Desa Tanjung Tiram ini memiliki potensi wisata
bahari yang telah ada sejak tahun 1964 silam. Berpisah dengan Desa Lalowaru
(induk) pada tahun 1987. Lahir dengan modal luas wilayah 23 km persegi. Kini
penduduknya berjumlah 795 jiwa dengan kepala keluarga 205 KK. Sebanyak 122 KK
merupakan penerima bantuanlangsung tunai. 95 persen warganya bekerja sebagai
nelayan. Sebagai penangkap ikan tradisional dan petani rumputlaut. Mayoritas
warga beretnis Muna, Buton, dan suku Tolaki
(Tumoro dan Christanto, 2012).
Oleh karena itu untuk menjadikan daerah ini banyak dikenal oleh masyarakat luas
maka perlu dilakukan pengamatan jenis-jenis organism alam yang hidup didaerah
tersebut, salah satunya adalah benthos.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka hal-hal yang dapat dijadikan rumusan masalah yaitu bagaimana untuk
mengidentifikasi Jenis-jenis Bentos di Perairan Tanjung Tiram ?
C. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan eksperimen
lapangan ini yaitu untuk mengidentifikasi Jenis-jenis Bentos
di Perairan Tanjung Tiram.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari eksperimen
lapangan ini yaitu dapat mengidentifikasi Jenis-jenis
Bentos di Perairan Tanjung
Tiram.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Pada
dasarnya bumi dan daratan. Perairan terbagi dalam perairan dalam dan perairan
lepas pantai (Perairan laut). Perairan pedalaman umumnya tawar tetapi ada yang
payau, dengn sifatnya mengalir atau menggenang. Pada praktikum kali ini dibahas
mengenai perairan laut, lebih khususnya mengenai mahluk hidup invertebrata yang
ada di perairan laut (Ubaidillah, 2003).
Mahluk hidup ini dikenal dengan
sebutan bentos Bidang ilmu yang melatarbelakangi tentang pembelajaran bentos
yaitu Oseanografi untuk jurusan biologi. Dengan mempelajari berbagai macam
bentos, akan diketahui berbagai macam mahluk hidup yang ada di perairan laut.
Kehidupan bentos dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Adapun faktor yang
memepengaruhi yaitu tipe sedimen, salinitas dan kedalaman di bawah permukaan
sehingga menyebabkan bermacam-macam bentos yang ada (Hutabarat, 1985).
Hewan-hewan bentos yang sering ada
dalam grup dan mempunyai sifat yang khas dikenal sebagai communities
(Masyarakat). Dimana hali ini berhubungan dengan kondisi lingkungan hidup yang
spesifik. Communities biasanya didominasi oleh satu atau dua jenis hewan
(species) dari mana mereka dikena, yang disertai oleh organisme yang bersifat
sub dominan. Sebagai contoh masyarakat venus yang banyak dijumpai di lingkungan
pasir, di lepas panatai di dominasi oleh bivalse moluska Venus striatula.
Biasanya mereka dapat dijumpai bersama-sama dengan polychaeta dan ampphipod
crustacean. Masyarakat Brissopsis/Amphiura dijumpai di lingkungan lumpurlepas
pantai, mempunyai dua dominasi spesies yaitu Brissopsis lyrifera dan Amphiura
chiaje. Hewan subdomina yang hidup bersama-sama mereka adalah beberapa golongan
bivalve moluska dan polychaeta (Pechenik, 2000).
Diantara benthos yang relatif mudah
diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah
jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro. Kelompok ini lebih
dikenal dengan makrozoobenthos (Rosenberg, 1993).
Makrozoobenthos merupakan hewan yang
sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik yang
sesil, merayap maupun menggali lubang. Hewan ini memegang beberapa peran
penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi
material organik yang memasuki perairan serta menduduki beberapa tingkatan
trofik dalam rantai makanan. Makrozoobenthos dapat bersifat toleran maupun
bersifat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Organisme yang memiliki
kisaran toleransi yang luas akan memiliki penyebaran yang luas juga. Sebaliknya
organisme yang kisaran toleransinya sempit (sensitif) maka penyebarannya juga
sempit (Odum, 1993).
III. METODOLOGI
A. Waktu dan
Tempat
Eksperimen
lapangan ini dilaksanakan pada hari minggu, tanggal 20 November 2011, pukul
08.00- 14.00 WITA dan
bertempat di Perairan Tanjung Tiram Moramo, Kendari, Sulawesi
Tenggara.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam eksperimen
lapangan ini
adalah dapat dilihat pada Tabel 1.
Bahan-bahan
yang digunakan dalam eksperimen
lapangan ini
dapat dilihat pada Tabel 2.
C.
Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilakukan pada
pelaksanaan eksperimen
lapangan sebagai
berikut :
·
Menyiapkan toples kecil
atau kantung plastik untuk tempat sampel
· Turun ke pantai dan
mencari, mengambil jenis-jenis benthos yang ada dilaut.
· Mengambil benthos yang
berukuran mikro dengan cara menggunakan saringan bertingkat.
· Meneteskan larutan
Lugol ke dalam botol sampel untuk diawetkan.
· Membawanya ke Laboratorium
untuk diamati dengan menggunakan mikroskop.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada identifikasi jenis-jenis benthos yaitu sebagai berikut:
B. Pembahasan
Bentos
merupakan organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar endapan. Bentos
dapat dibagi berdasarkan makananya menjadi pemakan penyaring seperti (kerang)
dan pemakan deposit seperti ( siput ). Hewan bentos hidup relatif menetap,
sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu
kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya. Kelompok hewan tersebut
dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu
ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terdedah oleh air yang kualitasnya
berubah-ubah. Diantara hewan bentos yang relatif mudah diidentifikasi dan
peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk
dalam kelompok invertebrata makro. Kelompok ini lebih dikenal dengan
makrozoobentos.
Makrozoobentos mempunyai peranan yang
sangat penting dalam siklus nutrien di dasar perairan. Ekosistem
perairan, makrozoobentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung
dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat
tinggi.
Bentos meliputi segala macam avertebrata
air yang hidup di permukaan dasar perairan atau di dalam sedimen dasar
perairan. Dasar perairan dapat berupa lumpur, batu, kerikil, baik di laut,
sungai, maupun danau. Istilah benthos digunakan untuk menggambarkan setiap
organisme yang hidup di dasar. Sedimen yang terdapat di dasr zona profundal
juga menunjangpopulasi besar dari bakteri dan fungi. Pembusuk ini menguraikan
bahan organic yang mencapainya, membebaskan nutrien organik untuk daur ulang.
Zoobentos merupakan hewan yang sebagian
atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap
maupun menggali lubang. Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam
perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik
yang memasuki perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai
makanan. Berdasarkan hasil pengamatan, kelimpahan bentos terjadi pada stasiun
pertama. Hal ini disebabkan oleh substrat yang terdapat pada stasiun pertama
merupakan jenis lumpur yang sedikit keras. Pada perairan dengan substrat dasar
perairan berupa lumpur lunak, tidak sesuai dengan bentos.
Bentos dapat dibedakan dengan beberapa
cara, salah satunya yaitu dengan cara mengidentifikasi ukuran dari bentos
tersebut, pengklasifikasian menurut ukuran mereka dibagi menjadi tiga yaitu
Microfauna yaitu hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm, seluruh
protozoa masuk dalam golongan ini. Meiofauna yaitu golongan hewan-hewan yang
mempunyai ukuran antara 0,1 mm sampai 1,0 mm. Ini termasuk protozoa yang bergolongan
besar, cnidaria, cacing-cacing yang berukuran sangat kecil, dan beberapa
crustacea yang berukuran sangat kecil. Macrofauna yaitu Hewan-hewan yang
mempunyai ukuran lebih besar dari 1,0 mm. Ini termasuk golongan echinodermata,
crustacea, annelida, mollusca dan beberapa anggota phylum yang lain. Selain itu
juga bentos dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat hidupnya, dalam hal ini
bentos dibagi menjasi 2 macam yaitu Epifauna hewan yang hidupnya di atas
permukaan dasar lautan. Contoh hewan epifauna diantara nya yaitu kepiting
berduri Spiny stonecrab, siput laut (Sea slug), bintang laut (Brittlle star).
Infauna yaitu hewan yang hidupnya dengan
cara menggali lubang pada dasar lautan. Contoh hewan infauna yaitu cacing
(Lugworm), tiram (Cockle), macoma, Remis (clam).
Eksperimen
lapangan ini yaitu melakukan identifikasi
jenis benthos di perairan Desa Tanjung Tiram. Jenis benthos yang didapatkan yaitu benthos yang ada pada daerah
infauna dan epifauna. Pada daerah Infauna yaitu jenis spesiesnya yaitu Chrysosroma paradoxsum, Rhino clavas, Rhinoceraes procrum,
Ocheloelava sinensis, Distorsia
reticulata, Dolomena marginata, Ovinotis ovina, Terebellum terebellum, Littoraria coccina dan Phos rosealum. Semuanya
hewan benthos yang berada di daerah infauna merupakan organisme
yang hidup dalam sedimen dan pada umumnya hidup dibagian dasar dari sedimen
halus. Mereka membuat lubang untuk mencari makan dan mendukung supli oksigen di
dalam sedimen. Organisme Infauna membuat lubang dengan kedalaman yang
bervariasi. Sedangkan untuk benthos yang hidup di daerah epifauna, diantaranya yaitu jenis karang,
spons dan bintang laut. Hewan-hewan ini merupakan kelompok
benthos yang hidup di permukaan sedimen, dan juga melekat pada batu-batu atau
bergerak bebas. Epibenthos berasosiasi dengan dasar laut dan kadang-kadang
berenang sampai ke permukaan air.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari eksperimen lapangan ini pada daerah Infauna jenis spesiesnya yaitu Chrysosroma paradoxsum, Rhino
clavas, Rhinoceraes procrum, Ocheloelava sinensis, Distorsia reticulata, Dolomena marginata, Ovinotis
ovina, Terebellum terebellum, Littoraria
coccina
dan
Phos rosealum. Sedangkan untuk benthos yang
hidup di daerah epifauna, diantaranya yaitu jenis karang, spons dan bintang laut.
Komentar
Posting Komentar