proposal program hibah bina desa (PHBD) Tahun 2014



PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

RESTORASI PEREKONOMIAN MELALUI BUDIDAYA TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana) PADA LAHAN PASCA TANAM DENGAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT “JOB SEARCHER” DI DESA ULUSENA KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA




 













Oleh:
    Ketua Pelaksana     :Jendri Mamangkey/NIM. F1D1 10 004 (2010)
    Anggota Pelaksana :1. Muhlis/NIM. F1D110 101 (2010)
                                       2. Hasmiah/NIM. F1D111 037 (2011)
                                       3. La Ode M. Iman Sulaiman/NIM.F1D112 040 (2012)


Tiga(3)
 








A.      JUDUL
     Restorasi Perekonomian Melalui Budidaya Tanaman Manggis (Garcinia mangostana) pada Lahan Pasca Tanam dengan Memberdayakan Masyarakat “Job  Searcher” di Desa Ulusena  Kecamatan  Moramo  Kabupaten  Konawe
Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
B.       LATAR BELAKANG MASALAH
     Sistem perekonomian merupakan salah satu aspek penting bagi kesejahteraan kehidupan masyarakat. Sumber daya alam sebagai pengarah kualitas dan kuantitas kebutuhan di sebuah rumpun kehidupan. Kualitas dari segi produk sangat menentukan keberlangsungan ketahanan ekonomi, dengan memaksimalkan kondisi lingkungan yang ada semua dapat dilaksanakan. Kuantitas hasil produk dapat diselaraskan sesuai dengan kualitas melalui peningkatan kesadaran serta pembinaan terhadap masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada disekitar tempat tinggal.
     Sektor pertanian merupakan bagian dari sekian banyak sektor yang berpotensi untuk menunjang kebutuhan masyarakat setempat. Desa Ulusena yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Moramo, sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani dan buruh. Berdasarkan sumber mata pencaharian, dari 150 kepala keluarga (KK) yang ada di Desa Ulusena, sebanyak 90 KK adalah petani,  54 KK buruh dan masih berstatus job searcher dan 6 KK sebagai pegawai negeri sipil (Kecamatan Moramo dalam Angka, 2014).
     Luas lahan yang diperuntukan sebagai areal pertanian/perkebunan di Desa Ulusena sekitar 450 hektar, namun sampai saat ini baru 270 hektar (60%) yang telah dimanfaatkan dan 180 hektar (40%) lainnya belum dimanfaatkan atau merupakan lahan tidur. Berdasarkan karakteristik dan kesesuaian lahan, lahan yang belum dimanfaatkan sangat sesuai dan mendukung pertumbuhan tanaman manggis (Garcinia mangostana).  Hal ini menjadi bahan pertimbangan terhadap alih fungsi lahan menjadi lahan budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana).
     Buah manggis atau lebih dikenal dengan julukan Queen of the tropical fruits banyak digemari oleh konsumen, baik dalam maupun luar negeri karena memiliki cita rasa yang eksotis serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Manggis adalah buah unggulan Indonesia, paling banyak diekspor oleh Indonesia dibandingkan dengan ekspor pisang, mangga, nenas, pepaya, rambutan maupun buah utama lainnya.
     Jumlah masyarakat yang masih berstatus mencari pekerjaan (job searcher) di Desa Ulusena masih relatif banyak, sehingga perlu adanya upaya untuk mencarikan pekerjaan alternatif baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Salah salah satu alternatif pekerjaan yang dianggap strategis adalah pemanfaatan lahan tidur sebagai lahan budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana) yang diharapkan dapat memberikan peluang sebagai sumber pekerjaan masyarakat sehingga akan berdampak terhadap perbaikan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat di Desa Ulusena dan Kecamatan Moramo pada umumnya. Melalui budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana) masyarakat  dapat  memaksimalkan   lahan tidur serta
sebagai salah satu penunjang terhadap kebutuhan masa depan.
C.      PERUMUSAN MASALAH
                 Lahan pasca panen di Desa Ulusena belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dalam kelanjutan bercocok tanam, hal ini dikarenakan minimalnya informasi mengenai jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan dan memiliki prospek yang baik untuk kedepannya. Tanaman manggis merupakan tanaman yang telah dikenal dan dibudidayakan dalam jumlah yang masih sangat terbatas oleh masyarakat Desa Ulusena sejak tahun 1990. Dengan mempertimbangkan kondisi dan luas lahan di Desa Ulusena masih cukup luas, maka perlu dimaksimalkan dengan budidaya tanaman manggis  sehingga  masyarakat  yang  berstatus  job searcher  akan  memiliki
pekerjaan tetap sebagai petani manggis.
D.      TUJUAN
     Tujuan yang akan dicapai melalui program ini yaitu untuk:
1.    Memaksimalkan pemanfaatan lahan pasca panen melalui kegiatan budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana)
2.    Mengurangi masyarakat berstatus job searcher
3.    Membantu pengembangan perekonomian masyarakat yang masih
tergolong menengah ke bawah.
E.       INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
     Keberhasilan program hibah bina desa ini dapat dilihat dari indikator berikut ini.
1.    Kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan pasca panen yang selama ini belum dimaksimalkan dengan baik.
2.    Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai prospek budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana).
3.    Menghasilkan tanaman manggis (Garcinia mangostana) yang memiliki mutu produksi tinggi dan terpercaya kualitasnya.
4.    Kesejahteraan perekonomian masyarakat menengah ke bawah menjadi nyata melalui hasil panen manggis (Garcinia mangostana).
5.    Tanaman manggis (Garcinia mangostana) menjadi salah satu tanaman yang terus dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Ulusena
6.    Terjalin kerjasama yang kuat antara pihak produsen dengan petani di Desa
Ulusena.
F.       LUARAN YANG DIHARAPKAN
     Luaran yang diharapkan melalui program ini antara lain:
1.    Panduan aplikasi teknologi untuk menghasilkan produk  manggis (Garcinia mangostana) yang memiliki kualitas tinggi dan terpercaya hasil dari budidaya masyarakat di Desa Ulusena
2.    Produk hasil panen yang memiliki kualitas tinggi dan terpercaya hasil dari budidaya masyarakat di Desa Ulusena
3.    Keberlanjutan program tetap terjaga melalui kegiatan budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana) hingga mencapai hasil panen yang berkualitas tinggi dan terpercaya bagi para konsumen didalam maupun luar Negeri
4.    Poster hasil pelaksanaan program kegiatan budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana) di Desa Ulusena  Kecamatan  Moramo  Kabupaten
Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
G.      KEGUNAAN
     Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat Desa Ulusena melalui program hibah bina desa ini adalah sebagai berikut:
1.      Sisi Ekonomi
Pelaksanaan program ini akan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat berstatus job searcher. Taraf perekonomian masyarakat mengalami restorasi yang signifikan dengan menjadi agen penjualan manggis kepada konsumen hingga keluar provinsi Sulawesi Tenggara. Dan menciptakan masyarakat Desa Ulusena sejahtera serta mandiri melalui hasil budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana). Setelah program ini selesai dilaksanakan, persentase golongan masyarakat menengah kebawah akan menurun, hubungan kerjasama bersama pemerintah demi terciptanya perekonomian yang mandiri akan semakin kuat, serta memperbaiki kualitas buah manggis (Garcinia mangostana) demi target ekspor yang lebih baik.
2.      Sisi Ipteks
Program ini menjadi informasi penting bagi masyarakat Desa Ulusena tentang prospek serta manfaat budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana). Pengembangan daya saing melalui teknologi dan manajemen budidaya kebun yang lebih baik. Setelah program ini selesai dilaksanakan masyarakat dapat meletakkan dasar pemuliaan untuk pengembangan varietas unggul, bertujuan untuk menghasilkan teknologi yang dapat memperbaiki sistem produksi dan agribisnis manggis (Garcinia mangostana) melalui peningkatan produktivitas dan  persentase buah yang
layak ekspor.
H.      GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA ULUSENA
     Desa Ulusena merupakan salah satu desa yang ada diwilayah Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ulusena yang terdiri atas 4 dusun dan 8 RT dengan jumlah penduduk 150 kepala keluarga, sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani yaitu sekitar 55%. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat memanfaatkan hasil pertanian yang selama ini ditanam. Hal ini ditunjang oleh lahan tanam yang masih luas, sehingga karena luasnya lahan maka masyarakat tidak memaksimalkannya dengan baik. Hingga tahun 2014 ini lahan tidur dan lahan pasca tanam menjadi masalah bagi masyarakat.
Tanaman yang banyak ditanam masyarakat adalah lada, jahe, jambu mete dan padi, namun setelah pasca tanam tanaman tersebut masyarakat mengalami kebingungan untuk memutuskan tanaman yang akan ditanam selanjutnya. Masyarakat Desa Ulusena hanya menanam tanaman cenderung jenis tanaman yang memiliki harga jual tinggi, setelah harga tanaman tersebut menurun maka masyarakat berhenti untuk menanamnya, sehingga lahan tidur terus meningkat setiap tahunnya di Desa Ulusena. Sementara kebutuhan masa depan, terutama bagi anak-anak mereka yang masih duduk dibangku sekolah dasar, menengah dan atas masih cukup banyak.
I.         METODE PELAKSANAAN
            Metode pelaksanaan program kegiatan dapat dilihat pada Gambar 1.

 












Gambar 1. Pola Metode Pelaksanaan Program Kegiatan
Tahapan kegiatan PHBD yang akan dilaksanakan sebagai berikut.
1.      Sosialisasi dan Pelatihan Masyarakat
Pertemuan dengan masyarakat Desa Ulusena untuk mensosialisasikan kegiatan PHBD 2014, kemudian dilakukan pelatihan terutama masyarakat berstatus job searcher ditambah para petani di Desa Ulusena. Pelatihan ini adalah memberi arahan tentang bagaimana teknik budidaya tanaman manggis (Garcinia mangostana) yang baik.
2.      Mendata dan Observasi Lahan Pasca Tanam
Pendataan dilakukan pada seluruh lahan pasca panen di Desa Ulusena dan belum diolah, dengan melibatkan masyarakat setempat akan diperoleh data mengenai luas lahan pasca panen tersebut. Selanjutnya dilakukan observasi terhadap faktor-faktor abiotik maupun biotik pada lahan pasca panen di Desa Ulusena. Faktor abiotik meliputi suhu lingkungan, pH tanah, kelembaban lingkungan dan unsur-unsur hara didalam tanah. Faktor biotik meliputi jenis-jenis tumbuhan, dan jenis-jenis hewan yang hidup di lahan pasca panen Desa Ulusena.
3.      Pengadaan dan Pendistribusian bibit tanaman manggis (Garcinia mangostana)
Bibit tanaman manggis (Garcinia mangostana) dipesan dari daerah terdekat (dalam maupun luar Provinsi Sulawesi Tenggara), selanjutnya pendistribusian dilakukan pada masing-masing kepala keluarga yang sudah terdata sebelumnya. Jumlah pendistribusian tanaman manggis (Garcinia mangostana) dilakukan secara merata untuk setiap kepala keluarganya.
4.      Penanaman Tanaman Manggis (Garcinia mangostana)
Manggis (Garcinia mangostana) ditanam oleh masyarakat Desa Ulusena pada lahan yang sudah didata sebelumnya. Proses penanaman dilakukan secara bersamaan untuk semua kepala keluarga Desa Ulusena.
5.      Pemeliharaan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana)
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan pemberian pupuk, penyiraman secara teratur, dan penggemburan tanah sekitar tanaman manggis (Garcinia mangostana).
6.      Pengamatan Kualitas buah manggis (Garcinia mangostana) di Desa Ulusena
Kualitas buah manggis akan ditentukan melalui keadaan fisik buah terdiri dari warna, kondisi pericarp (kulit) dan pulp (daging) buah manggis (Garcinia mangostana)
7.      Penjualan buah manggis (Garcinia mangostana) Terpilih
Masyarakat Desa Ulusena menjadi masyarakat yang mandiri melalui hasil penjualan manggis (Garcinia mangostana) terpilih. Distribusi buah manggis  (Garcinia mangostana)  disekitar  daerah  Sulawesi  Tenggara,
luar provinsi hingga keluar negeri.
J.        JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
     Kegiatan ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan, jadwal disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Hibah Bina Desa di Desa Ulusena
Kegiatan
Bulan Ke-
1
2
3
Tahap Persiapan

1.    Sosialisasi bersama masyarakat Desa Ulusena
2.    Pelatihan Petani Peserta
X

X





Tahap Pelaksanaan

1.    Mendata lahan pasca tanam
2.    Observasi dan analisa kondisi lahan pasca tanam
3.    Penyiapan lahan
4.    Pengadaaan bibit
5.    Pendistribusian bibit tanaman manggis (Garcinia mangostana)
6.    Penanaman bibit manggis (Garcinia mangostana)
7.    Pemeliharaan tanaman manggis (Garcinia mangostana)
X
X

X
X





X

X

X

Tahap Penyelesaian

1.    Pengumpulan dan analisis data
2.    Penyusunan laporan


X
X

K.      KEMITRAAN
     Pihak-pihak yang bermitra dalam pelaksanaan  yaitu perguruan tinggi Universitas Halu Oleo sebagai pihak pengawas kegiatan dan dari pihak Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai pembimbing proses kegiatan berlangsung. Pihak yang bermitra pasca program yaitu pihak pemerintah Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai instansi yang berperan dalam promosi hasil produk dari program ini serta sebagai wadah  penyaluran hasil yang diperolah
melalui kegiatan Program Hibah Bina Desa.
L.       USULAN BIAYA
     Anggaran biaya kegiatan PHBD selama 3 (tiga) bulan kerja dapat dilihat pada Tabel 2.
     Tabel 2. Format Ringkasan Anggaran Biaya PHBD
Jenis Pengeluaran
Harga (Rp)
Peralatan Penunjang: Sewa alat (Soil tester, Hygrometer, GPS), alat memancul, dan alat memaras.
3.000.000
Bibit tanaman manggis (Garcinia mangostana)
21.000.000
Bahan Habis Pakai: Pupuk organik
berupa pupuk kandang kambing dan sapi. Pupuk anorganik berupa Urea, TSP/SP-36, KCl dan bahan analisis kandungan unsur hara tanah.
19.000000
Biaya Transportasi: Transport lokal untuk menuju Desa sasaran program
750.000
Penyusunan dan penggandaan laporan
500.000
Seminar/publikasi jurnal
2.500.000
Jumlah
46.750.000,-

Komentar

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum: Pembuatan Kombucha

PEMBUATAN WINE (ANGGUR)

KERAGAMAN JENIS BENTHOS DI PERAIRAN WISATA BAHARI DESA TANJUNG TIRAM KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA